TUGAS PRAKTIKUM KIMIA
ELEKTROLISIS
Disusun :
Ardianti Kusumawati
SMA NEGERI 1 KOTA GAJAH
LAMPUNG
TENGAH
T.P.
2015/2016
I.
Tujuan
o Mengamati perubahan yang terjadi di
anoda dan katoda pada elektrolisis beberapa larutan
o Menuliskan reaksi-reaksi yang
terjadi pada sel elektrolisis
II.
Landasan Teori
Elektrolisis merupakan suatu proses yang menggunakan energi listrik agar
reaksi kimia nonspontan dapat terjadi. Sel elektrolisis terdiri atas sepasang
elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan).
Elektron dari listrik searah memasuki larutan melalui katode (kutub
negatif), lalu elektron dari katode diserap oleh spesi tertentu dalam larutan
dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi tertentu yang lain melepaskan
elektron di anode dan mengalami oksidasi. Jadi, reaksi yang terjadi pada di
katode dan anode pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di
katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anode adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel
volta katode bermuatan positif dan anode bermuatan negatif, sedangkan pada sel
elektrolisis katode bermuatan negatif dan anode bermuatan positif.
III.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a)
Tabung U
b)
Catu daya
c)
Kawat penghubung
d)
Gelas kimia 100 ml
e)
Pipet tetes
f)
Tabung reaksi dan rak
2.
Bahan
a)
Elektroda karbon
b)
Larutan KI 0,5 M
c)
Larutan NaNO3
0,5 M
d)
Indikator PP
e)
Larutan amilum
IV.
Cara kerja
1.
Rangkai alat elektrolisis
2.
Elektrolisis dari larutan NaNO3
a.
Tuangkan larutan NaNO3 ke dalam
tabung U s/d cm dari mulut tabung. Dengan menggunakan pipet ambil ± 2
mL larutan NaNO3 dan
masukkanke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 3 tetes indikator PP. Amati
dan catat warnanya.
b.
Celupkan elektroda karbon ke dalam masing –
masing kaki tabung U kemudian hubungkan kedua elektroda dengan sumber arus
searah (6 V) selama ± 10 menit.
c.
Ambil ± 2 mL larutan di anoda dan katoda
secara terpisah kemudian tambahkan 3 tetes indikator PP pada masing – masing
larutan. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
3.
Elektrolisis dari larutan KI
a.
Tuangkan larutan KI ke dalam tabung U s/d 1 cm
dari mulut tabung. Dengan menggunakan pipet ± 2 mL larutan KI di anoda dan
katoda dan masukkan ke dalam tabung reaksi secara terpisah, kemudian tambahkan
3 tetes indikator PP pada larutan dari katoda dan amilum pada larutan dari
anoda. Amati dan catat warnanya
b.
Celupkan elektroda karbon ke dalam masing –
masing kaki tabung U, kemudian hubungkan kedua elektroda dengan sumber arus
searah (6 V) selama ± 10 menit.
c.
Ambil ± mL larutan di anoda dan katoda secar
terpisah, kemudian tambahkan 3 tetes indikator PP pada larutan dari katoda dan
amilum pada larutan dari anoda. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
V.
Hasil pengamatan
Larutan Na2SO4
|
Larutan KI
|
Keterangan
|
|||
Katoda + PP
|
Anoda + PP
|
Katoda + PP
|
Anoda + amilum
|
||
Sebelum elektrolisis
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
|
Sesudah elektrolisis
|
Merah
|
Bening
|
Merah
|
Biru
|
VI.
Analisis data dan pembahasan
1. Tuliskan
reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada elektrolisis larutan KI
2. Tuliskan
reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada elektrolisis larutan Na2SO4
Elektrolisis
larutan KI
KI → k+
+ l-
A (+) : 2 I- → I2
+ 2 e
K (-) : 2 h2O + 2 e → 2 OH-
+ H2
2 Kl + 2 h2O
→ 2
K+ + I2 + 2 OH- + H2
2 Kl + 2 h2O
→ 2
KOH + I2+ H2
Reaksi
elektrolisis Larutan Na2SO4
dengan elektroda karbon (C)
Reaksi:
Na2SO4(aq)
2 Na2+(aq) + SO42-(aq)
Anoda:
2 H2O(l)
4 H+(aq) + O2(g)
+ 4e
Katoda:
2 H2O(l) +
2e
H2(g) + 2OH-(aq)
Reaksi Elekrolisis akhir:
Anoda:
2 H2O(l)
4 H+(aq) + O(g)
+ 4e
Katoda:
4 H2O(l) +
4e
2H2(g) + 4OH-(aq)
2
H2O(l
2H2(g) + O2(g)
Reaksi elektrolisis Larutan KI dengan elektroda karbon (C)
Reaksi:
KI(aq)
K+(aq)
+ I-(aq)
Anoda:
2 I-(aq)
I2(g) + 2e
Katoda:
2 H2O(l) + 2e
H2(g) + 2OH-(aq)
2 H2O(l) + 2 I-(aq) I2(g) + H2(g) +
2OH-(aq)
Pada praktikum
tersebut, terjadi beberapa gejala saat pengamat mengamati terjadinya
elektrolisis pala larutan Na2SO4
dan KI. Pada bagian ini, pengamat akan membahas gejala-gejala yang terjadi pada
larutan KI. Dalam rentan waktu 15 menit melakukan praktikum dengan larutan KI
terlihat bahwa pada katoda terdapat gelembung-gelembung gas yang lebih banyak
dan lebih terlihat dibandingkan dengan pada anoda. Gelembung-gelembung gas
sebenarnya merupakan gas hidrogen. Jika dilihat pada reaksi di Katoda larutan
KI, maka benar adanya bahwa terjadi reaksi reduksi pada katoda. Karena terlihat
pada reaksi tersebut bahwa adanya gas hidrogen (H2(g)).
Selanjutnya,
timbulnya warna kuning pada anoda. Sebenarnya, warna kuning yang ada pada anoda
ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut. Jika dilihat pada reaksi
di Anoda larutan KI, maka benar bahwa terjadi reakso oksidasi pada Anoda. Krena
terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2(g)).
Terjadi pula
perubahan warna larutan KI yang diambil dari bagian katoda yang ditambah dengan
indikator PP. Sebelum reaksi elektrolisis terjadi, larutan KI berwarna bening,
sedangkan setelah terjadi elektrolisis warna larutan KI menjadi merah. Hal ini
menandakan bahwa larutan KI di katoda setelah mengalami elektrolisis bersifat
basa. (INGAT! Indikator PP tak berwarna/bening-merah). Jika larutan
tersebut setelah ditambah dengan indikator PP menghasilkan warna bening, maka
larutan tersebut bersifat asam. Dan jika larutan tersebut setelah ditambah
dengan indikator PP menghasilkan warna merah, maka larutan tersebut bersifat
basa. Berarti benar, bahwa reaksi di katoda bersifat basa (adanya 2OH-(aq)
pada reaksi di katoda).
Selanjutnya
mengenai gejala yang terjadi pada elektrolisis larutan Na2SO4.
Pada elektrolisis larutan ini, terdapat gelembung gas pada katoda yang lebih
banyak dibanding yang ada pada anoda. Hal ini sama dengan yang terjadi pada
elektrolisis larutan KI, bahwa dengan adanya gas hidrogen pada katoda berarti
terbukti bahwa terjadi reaksi reduksi pada katoda.
Terjadi pula
perubahan warna larutan Na2SO4
yang diambil dari bagian katoda yang ditambah dengan indikator PP. Sebelum
reaksi elektrolisis terjadi, larutan Na2SO4
berwarna bening, sedangkan setelah terjadi elektrolisis warna larutan Na2SO4 menjadi merah. Hal ini
menandakan bahwa larutan Na2SO4
di katoda setelah mengalami elektrolisis bersifat basa. (INGAT! Indikator PP
tak berwarna/bening-merah). Jika larutan tersebut setelah ditambah dengan
indikator PP menghasilkan warna bening, maka larutan tersebut bersifat asam.
Dan jika larutan tersebut setelah ditambah dengan indikator PP menghasilkan
warna merah, maka larutan tersebut bersifat basa. Berarti benar, bahwa reaksi
di katoda bersifat basa (adanya 2OH-(aq) pada reaksi di
katoda).
VII. Kesimpulan
Dari percobaan
tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa terjadi reaksi reduksi pada katoda
dan reaksi oksidasi pada anoda disetiap larutan elektrolisis hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya gas hidrogen pada katoda larutan KI, adanya gas iodin
pada anoda larutan KI, serta adanya gas hidrogen pada katoda larutan Na2SO4. Larutan Na2SO4 di katoda setelah
mengalami elektrolisis bersifat basa begitu juga dengan larutan KI di katoda
setelah mengalami elektrolisis bersifat basa hal ini terbukti karena adanya perubahan
warna dari bening menjadi merah setelah ditambah indikator PP dan adanya 2OH-(aq)
pada reaksi di katoda.
VIII. Saran
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan oleh penulis, penulis dapat menyarankan agar
praktikum dilakukan dengan penuh ketelitian dalam mengamati adanya gelembung
gas yang ada di katoda dan anoda, serta adanya perubahan warna pada larutan di
katoda setelah dilakukan elektrolisis.
IX. Daftar
Pustaka
Jauhuratul, Farida.2009.Aktif
Belajar KIMIA kelas XII.Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia
Utami, Budi.2009.KIMIA kelas
XII.Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Indonesia
http://Sel Elektrolisis _
Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm
http://www.Chemistry'world.htm